Kasus Pemukulan Di Desa Naip Keluarga Minta Perhatian

halaman8.com – SoE – TTS 

Rhey Natonis

Sebuah video pemukulan terhadap seorang warga Desa Naip kecamatan Noebeba telah menjadi viral, memicu perhatian luas dari masyarakat. Korban dalam video tersebut adalah Edi Kause, yang diduga secara paksa dijemput dari rumahnya oleh petugas Linmas dan sejumlah warga setempat untuk dibawa ke kantor desa.

Kejadian ini terjadi setelah Edi terlihat enggan keluar dari rumahnya, yang kemudian memicu kemarahan dari sejumlah warga dan petugas Linmas yang melakukan tindakan pemukulan dan penendan terhadap Edi. Salah satu petugas Linmas bahkan terlihat mengikat Edi dengan tali.

Marthen Koa, Kepala Desa Naip, dalam konfirmasinya kepada wartawan pada Selasa, 26 Maret 2024, menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada tanggal 19 Maret lalu. Kejadian tersebut dipicu oleh aksi pembongkaran pipa oleh istri Edi Kause, yakni Martha Liulesi.

Setelah mengetahui adanya pembongkaran pipa, Marthen memerintahkan kepala dusun, Agustinus, untuk menemui Edi dan menanyakan alasan di balik tindakan tersebut. Namun, Agustinus justru mengalami pemukulan hingga terluka pada bagian bibir ketika berada di rumah Edi.

Marthen kemudian melaporkan peristiwa ini ke kantor desa dan meminta ketua dan wakil Linmas untuk menjemput Edi guna mengklarifikasi kejadian pemukulan. Namun, situasi semakin memanas dengan beberapa warga yang ikut serta dalam pemukulan terhadap Edi.

Akibat pemukulan tersebut, Edi dibawa ke kantor desa dalam kondisi terikat dan mengalami luka-luka pada beberapa bagian tubuhnya. Marthen segera menghubungi pihak kepolisian dan Bhabinkamtibmas untuk menangani persoalan ini. Edi dan Agustinus juga menjalani visum di Puskesmas.

Pada tanggal 20 Maret, keduanya sepakat untuk berdamai di kantor desa, dengan pembayaran denda adat senilai 15 juta rupiah dan 1 ekor babi yang dijadwalkan akan dilakukan pada tanggal 18 April sesuai kesepakatan.

Meskipun telah terjadi perdamaian, keluarga dari istri Edi tetap tidak puas dan meminta besaran denda adat sebesar 15 juta rupiah dan 1 ekor babi. Hal ini menjadi sorotan terkini dalam kasus ini, menunjukkan kompleksitas dan perlu penyelesaian yang lebih mendalam dari pihak terkait.

kunjungi tik tok media halaman8

Komentar