Didampingi AG, Kolonel SPK Kunjungi Keuskupan Ruteng

halaman8.com – Ruteng – Manggarai- NTT

Rhey Natonis

Jumat 3 Mei 2024, Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Simon Petrus Kamlasi, didampingi Adrianus Garu (AG), mantan DPD RI, melakukan silaturahmi di Keuskupan Ruteng yang berlokasi di Jl. Pelita No. 4, Kel. Watu, Kec. Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

SPK dan AG diterima langsung oleh Uskup Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng, RD Maksimus Regus, beserta sejumlah Romo yang ada di Keuskupan Ruteng.

Picsart 24 05 03 11 17 02 363 1714706274251

Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Maksimus Regus, Dandim 1612/Manggarai Letkol Arh Drian Priyambodo SESE bersama sejumlah anggota Kodim 1612/Manggarai.

Tujuan kedatangan Kolonel Simon Petrus Kamlasi, Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, dan Adrianus Garu ke Keuskupan Ruteng adalah untuk bersilahturahmi sambil memperkenalkan sejumlah program TNI seperti Pompa Hidram, Sumur Bor, dan pembangunan rumah ibadah, serta Program Jaga Alam dan Air kepada Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng, RD Maksimus Regus, beserta sejumlah Romo yang hadir.

Picsart 24 05 03 11 17 40 336 1714706274134
Tampak Foto : saat SPK mempresentasikan program TNI kepada Uskup dan Para Romo

Dalam pertemuan itu, Uskup Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, memperkenalkan tiga festival pastoral Keuskupan, yakni Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Festival Golo Curu di Ruteng, dan Festival Lembah Sanpio di Kisol. Hal itu pun direspon baik oleh Kolonel Simon Petrus Kamlasi (SPK) yang siap mendukung program-program tersebut.

“Untuk pembangunan, memang kita butuh kerjasama antara Gereja, Pemerintah, dan TNI,” urai SPK.

Sedangkan ketahanan pangan, SPK juga memberikan penjelasan terkait pemanfaatan Pertanian Smart Framing sehingga utang daerah yang tinggi pun tidak jadi persoalan karena masyarakat sudah memegang uang secara riil yang ada di tangan masyarakat.

Baca Juga : http://SPK, “Matahari Penyelamat” bagi Desa Paanleleng https://halaman8.com/spk-matahari-penyelamat-bagi-desa-paanleleng/

Perlu diketahui, apa itu smart farming: Smart farming atau dengan sebutan lain pertanian pintar, adalah konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan pertanian untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Ini melibatkan penggunaan sensor, perangkat lunak analitik, kecerdasan buatan, dan konektivitas internet untuk mengoptimalkan proses pertanian.

Dengan smart farming, petani dapat mengumpulkan data secara real-time tentang tanah, tanaman, cuaca, dan lingkungan sekitarnya. Data ini kemudian dianalisis untuk memberikan wawasan yang lebih baik dalam pengambilan keputusan, seperti kapan harus menyiram tanaman, memberi pupuk, mengendalikan hama, atau panen.

Selain itu, smart farming juga dapat mencakup penggunaan drone, robot, dan otomatisasi lainnya untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dalam pertanian. Hal ini membantu mengurangi biaya, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan, sambil meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi dampak lingkungan.

Bicara Pembangunan Rumah Ibadah, SPK juga menawarkan gedung portable yang bisa digunakan untuk pembangunan rumah ibadah mini dengan berukuran 8×18. Untuk diketahui, Gedung portable adalah sebuah bangunan yang dirancang untuk dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan relatif mudah. Bangunan ini sering kali dibangun dari material yang ringan dan mudah dipasang, seperti baja atau aluminium. Gedung portable sering digunakan untuk acara-acara sementara, proyek konstruksi, atau keperluan lain yang membutuhkan bangunan sementara dengan kemampuan mobilitas tinggi.

kunjungi tik tok media halaman8

Komentar