Gejala dan Politik NTT 2024-2029

halaman8.com – Kupang – NTT

Rhey Natonis

Gejala adalah: Gerakan Jaga Alam dan Air, sebuah istilah yang selalu dibicarakan di mana-mana oleh Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Simon Petrus Kamlasi . Ribuan baliho atau spanduk Gerakan Jaga Alam dan Air sudah mulai terpancar di pelosok-pelosok Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tentu hal ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur, apalagi gebrakan itu disertai dengan pendistribusian baliho/spanduk di mana-mana. Dikutip dari berbagai media sosial, banyak yang bertanya-tanya tujuan spanduk-spanduk itu untuk apa, apalagi saat ini merupakan masa politik menuju Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2024-2029.

Oleh karena itu, perlu diketahui bersama tujuan Simon Petrus Kamlasi (SPK), yang menjabat sebagai Kasrem 161/Wirasakti Kupang, dalam berkeliling ke pelosok-pelosok Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membicarakan Gerakan Jaga Alam dan Air atau tagline TNI-AD saat ini. Hal ini dapat dijelaskan melalui beberapa poin berikut:

Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

SPK bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Provinsi NTT sering menghadapi tantangan lingkungan seperti kekeringan, erosi, dan degradasi lahan. Melalui Gerakan Jaga Alam dan Air, SPK mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar mereka.

Pelestarian Sumber Daya Air

Air adalah sumber daya yang sangat krusial, terutama di daerah yang sering mengalami kekeringan seperti NTT. SPK menekankan pentingnya melestarikan sumber daya air agar tetap tersedia untuk kebutuhan masyarakat di masa depan. Ini termasuk edukasi tentang pengelolaan air yang berkelanjutan dan bijak.

Implementasi Tagline TNI-AD

Gerakan Jaga Alam dan Air sejalan dengan tagline TNI-AD yang menekankan pentingnya peran TNI dalam mendukung pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. SPK, sebagai bagian dari TNI-AD, menjalankan tugas ini dengan fokus pada aspek lingkungan dan konservasi sumber daya alam.

Pemberdayaan Komunitas Lokal

Dengan terjun langsung ke pelosok-pelosok, SPK tidak hanya memberikan informasi tetapi juga memberdayakan komunitas lokal untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga lingkungan mereka. Ini menciptakan rasa tanggung jawab kolektif dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam program konservasi.

Pencegahan Bencana Alam

Dengan menjaga kelestarian lingkungan, SPK berusaha mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang dapat disebabkan oleh deforestasi dan perubahan iklim. Upaya konservasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana alam.

Dukungan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Gerakan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya terkait dengan air bersih dan sanitasi (SDG 6) serta tindakan terhadap perubahan iklim (SDG 13). SPK mendorong pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di NTT.

Peran TNI dalam Pembangunan Sosial

Sebagai perwakilan TNI-AD, SPK memperlihatkan bahwa TNI juga berperan dalam pembangunan sosial dan lingkungan, bukan hanya dalam pertahanan dan keamanan. Ini memperkuat citra TNI sebagai institusi yang peduli terhadap kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan.

Melalui Gerakan Jaga Alam dan Air, SPK menjalankan perannya tidak hanya sebagai seorang perwira TNI tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan sumber daya alam demi keberlanjutan kehidupan di Provinsi NTT.

Menjawab pertanyaan publik terkait Simon Petrus Kamlasi yang akan maju ke Pilgub NTT, SPK menjawab bahwa saat ini masih menjabat sebagai Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, membantu Dandrem dalam melakukan kegiatan TNI-AD. Terlepas dari semua itu, menurut Kasrem, biarlah masyarakat yang menilai sendiri. Kalaupun ia terpaksa harus maju, maka sebagai anggota TNI yang baik, SPK akan melaporkan hal tersebut kepada Kasad dan Panglima TNI-AD yang merupakan pimpinan tertinggi bagi TNI.

kunjungi tik tok media halaman8

Komentar