BERSAMA PIKUL PEMDES OH’AEM 1 GELAR FESTIVAL KELUARGA TANGGUH BENCANA DAN PANGAN LOKAL 2022

SoE, halamn8.com

Oh’aem, Sabtu 4/06/2022
Pemerintah Desa Oh’aem 1 Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang Propinsi NTT bersama Yayasan Pikul Kupang menggelar Festival Keluarga Tangguh Bencana dan Pengelolaan Pangan Lokal di Desa Oh’aem 1 yang berlang tanggal 3-4 Juni 2022.

Festival yang dikuti oleh Perwakilan Kelompok Perempuan Muda Tani, Tim Siaga Bencana Desa, Pemerintah Desa,dan Penyandang Disabilitas dari Desa Taiftob dan Desa Bosen Kec Mollo Utara Kab TTS dan Desa Oh’aem 2 dan Oh’aem 1 Kec Amfoang Selatan Kab Kupang sebagai Tuan Rumah tersebut dilandasi upaya meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.

Sesuai dengan tema “Keluarga Tangguh Bencana, Pilar Bangsa Menghadapi Bencana “.Berangkat dari penekanan thema diatas maka melalui Proggram Masyarakat Tahan Iklim dan Bencana di tahun ke-4,yang didukung oleh OXFAM, Yayasan Pikul bersama Pemdes ,Masyarakat Oh’aem 1 dan Oh’aem 2, Taiftob dan Bosen melaksanakan kegiatan tersebut.

Festival yang berlangsung 2 hari yakni jumat dan sabtu dengan pembagian kegiatan hari Pertama Jumat, 3 Juni 2022 adalah Pra Festival bertempat di Gedung Gereja GMIT Imanuel Oh’aem tepat Pukul 15:30 sampai dengan Pukul 20 : 00 diisi dengan aneka lomba seperti Cerdas Cermat, Global Snap, dan Rangking 1yang materinya berkaitan tentang Pertanian Berkelanjutan yang Tangguh Iklim seperti Pembuatan POC, Filter Air Limbah Rumah Tangga, Pembuatan Perangkap Hama,Menghadapi Cuaca Ekstrem, Tim Siaga Bencana Desa,Usaha Bersama Simpan Pinjam ,Keadilan Gender dan Disabilitas dengan Peserta dari Lokasi Proggram YFF -ICDRC di Kabipaten Kupang dan TTS.

Sedangkan di Hari Kedua Sabtu 4 Juni 2022 atau Puncak dari Festival itu yang rencananya berlangsung di Area Wisata Samapta Afliuq Desa Oh’aem namun harus dipindahkan ke Lapangan depan Kantor Desa Oh’aem 1 oleh karena Cuaca yang tidak bersahabat atau hujan yang sangat lebat.
Menurut Projeckt Officer Proggram YFF – ICDRC ,Zadrak Mengge ketika di minta penjelasannya,bahwa kegiatan puncak hari ini dimeriahkan dengan Lomba Pangan Lokal, Pameran dan Quist.

“Hari ini sejak Pukul 05:00-11 : 30 Ibu-ibu dri RT 01 sampai dengan RT 013 di 13 wilayahnya masing-masing dan 3 kelompok dari Desa Oh’aem 2 berlomba-lomba mengelola hasil pangan lokal mereka menjadi beraneka jenis makanan yang nantinnya pada pukul 13:00 akan dinilai oleh tim juri yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan Pengumuman hasil lomba Cerdas Cermat, Global Snap dan Rangking 1 sekaligus penyerahan hadiah dari semua lomba dan diadakan kuis dan Tarian Spontanitas “.Ujar Zadrak sapaan akrapnya.

Ketika ditanya tujuan dari Festival ini, dengan gamblang Dya menjawab.

“Ada 4 poin penting yang menjadi tujuan festival ini.
Pertama, Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep Penghidupan berkelanjutan yang tangguh iklim, yang mengintegrasikan perlindungan anak, kesetaraan gender dan Disabilitas.
Kedua,Memperkenalkan dan berbagi praktik baik dalam pertanian tangguh iklim, memelihara aset sumber daya alam demi penghidupan berkelanjutan.
Ketiga,Menghargai berbagai aset lokal atau di Desa seperti kearifan lokal, sumber daya alam dan pangan lokal.
Dan Keempat, Merayakan aksi-aksi memelihara alam seperti hutan, air, dan lain2 yang sudah diinterfensi oleh Proggram di Desa Oh’aem 1 dan Oh’aem 2 dan juga di Desa Bosen dan Desa Taiftob “.Pungkasnya.

Di tempat yang sama saat pembukaan festival tersebut, Projeckt Manager Proggram,Danny Wetangterah dalam sambutannya mengatakan bahwa

” Berbicara bencana, maka perubahan iklim yang berakibat pemanasan global merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya berbagai jenis bencana. Dan bagi keluarga petani yang memiliki sumber daya aset terbatas akan mengalami kehilangan mata pencarian. Kemudian dengan Festival yang ada lomba Pengelolaan Pangan lokal ini intinya bahwa kemampuan untuk bisa menanam, mengelola ,memasak dan komsumsi pangan adalah kedaulatan.
Kedaulatan diikuti kemampuan mengelola pangan lokal yang ada yang menunjukkan kedaulatan pangan

Kedaulatan atas Sumber pangan adalah unsur penting adaptasi warga terhadap perubahan iklim “.Tegas DW sapaan sehari-harinya.

Di sisi lain nampak Kepala Desa Oh’aem 1, Mesakh A. Tanaos yang sementara berada ditempat pengelolaan pangan lokal dari peserta lomba di kelompo RT 04 Desa Oh’aem 1 mengatakan harapannya paskah lomba nanti.

“Harapan saya masyarakat dapat memahami akan perubahan iklim dan kemudian bisa mengidentifikasi jenis-jenis makanan lokal yang ada di sekitarnya kemudian bisa mengelolahnya dan mengkonsumsikannya guna keberlanjutan hidup yg penuh tanggungjawab terhadap alam dan lingkungan “.Bhatinnya.

Pada waktu bersamaan ada kunjungan peserta tamu dari Desa Taiftob atas nama Yosia Tanesib yang melihat langsung proses pembuatan makanan lokal yang diminta tanggapannya oleh media ini.

“Ada banyak hal yang sudah saya lihat dan pelajari dari mama – mama di RT 12 ini. Ada pembuatan Cemilan Kalereng dari Jagung, Kerupuk nasi, Kue lumpur labu, Farkedel Jantung Pisang dan Teh Jahe. Ini sangat menarik dan mudah untuk dipraktikan. Terimakasih buat semua proses ini yang dapat menambah pengetahuan kami dan bisa kami kembangkan dikampung nanti”.Kata Mama Kristin yang mewakili Orang Tua Penyandang Disabilitas.(Ima)

kunjungi tik tok media halaman8

Komentar